PengembanganEkonomi Kreatif Indonesia 2010-2014. Jakarta: Departemen Perdagangan. Demikian Penjelasan Pelajaran IPS- Ekonomi Tentang Ciri-Ciri Ekonomi Kreatif: Pengertian Menurut Para Ahli, Manfaat, Ruang Lingkup dan Jenis. Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!! 17 Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif . Buku merupakan salah satu contoh buku nonfiksi atau buku ilmiah tentang keterampilan berpikir. Buku ini akan mengajarkan kamu untuk selalu berpikir kreatif agar kamu bisa lebih berkembang di JamesR. Evans. Menurut James R. Evans (1994), pengertian kreatif adalah kemampuan dalam menemukan hubungan baru, melihat subjek dari sudut pandang yang berbeda, dan mengkombinasikan beberapa konsep yang sudah mindstream di masyarakat dirubah menjadi suatu konsep yang berbeda. 4. Supriadi. Menurut Supriadi, definisi kreatif sebutkañ3 manfaat istirahat . Question from @irzamnudawiluha07 - IPS. zudisulistyo258. Jawaban: •Istirahat dan tidur yang cukup ternyata memengaruhi kesehatan, berat badan, mood, dan bahkan kehidupan seksual kita. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Tahukah kamu memiliki kemampuan berpikir kreatif ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kerja lho. Kamu ingin tahu cara mudah meningkatkan kemampuan berpikir kreatif? Kalau iya, yuk simak informasi mengenai cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif di bawah ini. Pada dasarnya kemampuan berpikir kreatif tidak hanya wajib dimiliki oleh kamu yang bekerja di bidang kreatif, seperti content writer , desain grafis, digital marketing, atau social media specialist saja lho, tapi juga untuk semua pekerja yang bekerja di bidang lain. Karena memiliki kemampuan berpikir kreatif bisa membuatmu senantiasa selalu bersemangat untuk bekerja, sehingga secara tidak langsung bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas diri untuk bekerja. Manfaat memiliki kemampuan berpikir kreatif Selain bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas diri saat bekerja, kemampuan berpikir kreatif memiliki beberapa manfaat yang sayang banget untuk dilewatkan, yaitu Memudahkanmu untuk menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan Mudah beradaptasi dengan berbagai situasi Selalu memiliki ide untuk melakukan inovasi Terbiasa untuk mengatur semua hal dengan baik, dari mulai kebiasaan mengatur jadwal kerja hingga kebiasaan menata barang-barang dengan rapi Ragam cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Kalau kamu ingin tahu cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mudah yang bahkan bisa dilakukan saat bekerja, yuk simak informasi di bawah ini 1. Dengarkan musik saat bekerja Cara paling sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah dengan mendengarkan musik saat bekerja. Karena hal ini telah terbukti bermanfaat untuk mencegah stres dan membuat pikiran lebih rileks, sehingga secara tidak langsung memicu munculnya ide kreatif. Hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa hanya beberapa jenis genre yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Karena pada dasarnya semua genre bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Hal yang paling penting adalah pilih genre musik yang benar-benar kamu sukai. 2. Nonton film Siapa bilang nonton film kadang hanya tampak membuang-buang waktu dan tidak membawa manfaat sama sekali? Faktanya nonton film ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif lho. Selain film, nonton series juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Bahkan untuk beberapa orang, misalnya untuk seorang content writer menonton film atau series sangat bermanfaat untuk memunculkan ide-ide segar untuk menulis. Jadi, setelah nonton film kamu bisa langsung bekerja dengan pikiran yang jauh lebih segar. Sama halnya seperti mendengarkan musik, tidak ada patokan genre tertentu yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Karena semua genre bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Hal yang paling penting adalah kamu benar-benar suka dan menikmati film yang ditonton. 3. Menulis buku harian Meskipun terlihat sederhana, menulis buku harian ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Karena saat menulis keluh kesah di buku harian kamu secara tidak langsung otak akan terpacu untuk mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Hal inilah yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. 4. Keluar dari zona nyaman Ayo coba ingat-ingat lagi, sudah berapa lama kamu bekerja dengan posisi yang sama dan di kantor yang sama pula, tanpa memiliki pekerjaan freelance atau kegiatan lain? Kalau ternyata kamu sudah sangat lama bekerja dengan posisi yang sama dan di kantor yang sama pula, tanpa memiliki pekerjaan freelance atau kegiatan lain, mungkin ini saatnya kamu mencoba keluar dari zona nyaman. Keluar dari zona nyaman bukan berarti kamu harus keluar dari kantor kamu yang sekarang ya, tapi cobalah melakukan kegiatan atau mempelajari hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Misalnya jika saat ini kamu berprofesi sebagai desain grafis maka tidak ada salahnya jika kamu keluar dari zona nyaman dengan mencoba belajar cara membuat website. Karena selain meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, lambat laun keluar dari zona nyaman juga bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan meningkatkan karier. 5. Lakukan brainstorming secara rutin Brainstorming adalah metode menentukan suatu gagasan dan memecahkan masalah bersama rekan satu tim. Saat brainstorming setiap anggota tim biasanya diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide atau gagasan yang dimiliki, tanpa perlu takut salah. Hal inilah yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Karena saat mendengarkan pendapat dari orang lain, pikiran kamu secara tidak langsung akan terpicu untuk mengeluarkan ide-ide baru. Agar brainstorming bisa semakin bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, usahakan untuk membuat suasana brainstorming yang senyaman dan serileks mungkin ya. Bila perlu kamu dan rekan-rekan kerja satu tim bisa sambil mengonsumsi makanan atau minuman saat brainstorming, agar suasana menjadi lebih santai. 6. Buat mind mapping Mind mapping adalah metode belajar yang dilakukan dengan cara memetakan informasi dalam bentuk grafis atau gambar. Saat membuat mind mapping kamu bisa dengan bebas membuat gambar apapun dan menggunakan warna apapun yang disukai. Namun, pastikan kamu benar-benar paham dengan mind mapping yang dibuat ya. Untuk seorang tenaga kerja, mind mapping yang kamu buat bisa berupa strategi untuk memecahkan suatu masalah ataupun tahapan pekerjaan yang ingin dilakukan. Mind mapping yang kamu buat tidak harus dimengerti oleh semua orang. Karena mind mapping memang ditujukan untuk diri sendiri, bukan orang lain. 7. Lakukan free writing atau menulis bebas Menulis bebas atau free writing ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Saat melakukan free writing, tuliskan hal apapun yang sedang dipikirkan dan ingin kamu tulis. Misalnya keluh kesah tentang kemacetan yang kamu hadapi hari ini, drama korea yang baru saja kamu tonton, atau rencana liburan yang ingin kamu lakukan. Selain itu, jangan pernah takut salah kalau tulisan yang kamu buat ternyata tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan EYD. Karena tulisan hasil free writing hanya ditujukan untuk dirimu sendiri. Nah, itu tadi beberapa cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang bisa kamu lakukan dengan mudah. Referensi BerandaManfaat berpikir kreatif bagi kehidupan sehari-har...PertanyaanManfaat berpikir kreatif bagi kehidupan sehari-hari adalah….lebih menarik dan bebaslebih berwarna dan tidak terkendalitidak membosankan dan bebastidak membosankan dan lebih menarikLAL. AvicennaMaster TeacherMahasiswa/Alumni Institut Teknologi BandungPembahasanManfaat dari berpikir kreatif bagi kehidupan sehari-hari sebagai berikut Membuat hidup menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena kita selalu mencari cara baru dalam melakukan sesuatu sehingga banyak hal yang bervariasi Meningkatkan apresiasi terhadap karya dan ide orang lain Meningkatkan motivasi hidup Meningkatkan keberhasilan dalam berwirausaha Meningkatkan inovasiManfaat dari berpikir kreatif bagi kehidupan sehari-hari sebagai berikut Membuat hidup menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena kita selalu mencari cara baru dalam melakukan sesuatu sehingga banyak hal yang bervariasi Meningkatkan apresiasi terhadap karya dan ide orang lain Meningkatkan motivasi hidup Meningkatkan keberhasilan dalam berwirausaha Meningkatkan inovasi Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia – Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini berpikir kreatif. Pembahasan akan di fokuskan untuk menjelaskan pengertian, indikator, ciri ciri, dan faktor-faktor yang mempengaruhi dan cara untuk berpikir kreatif. Catatan buat pembacaPada setiap tulisan dalam semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini. Baca Juga Peluang dan Tantangan Guru di Era Digital Mendukung Kecakapan Hidup Abad 21 Peserta Didik Berpikir merupakan suatu aspek dari eksistensi manusia. Kemampuan untuk mewujudkan eksistensinya itu ialah dengan jalan proses berpikir. Proses berpikir itu dapat berwujud di dalam dua bentuk, yaitu proses berpikir tingkat rendah dan proses berpikir tingkat tinggi. Berpikir Kreatif adalah sebuah proses yang mengembangkan ide-ide yang tidak biasa dan menghasilkan pemikiran yang barubyang memiliki ruang lingkup yang luas. Berpikir kreatif dapat menghasilkan pemikiran yang bermutu, proses kreatif tersebut tentunya tidak dapat di laksanakan tanpa adanya pengetahuan yang di dapat dengan pengembangan pemikiran dengan baik. Baca Juga Perbedaan Kreativitas, Penemuan dan Inovasi Penjelasan selengkapnya sebagai berikut! Daftar Isi 1A. Pengertian Berpikir menurut AhliB. 3 Pandangan dasar tentang berpikir1. Berpikir autistik2. Berpikir realistikC. Tujuan Berpikir1. Untuk mengambil keputusan Decision Making memecahkan pesoalan Problem Solving 3. Untuk menciptakan gagasan baru Create Ideas 4. Kesulitas dalam memecahkan masalahD. Pengertian kreatif dan kreativitasE. Pengertian Berpikir KreatifBerpikir kreatif yang menjadi bahasan pada bahasan ini adalah aktivitas mental untuk mengembangkan atau menemukan ide-ide asli orisinil, estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan konsep, dan menekankan pada aspek berpikir intuitif dan merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, di tandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap Indikator Berpikir KreatifG. Ciri ciri Berpikir KreatifH. Cara Berpikir KreatifI. Faktor yang Mempengaruhi Berpikir KreatifSumber Rujukan A. Pengertian Berpikir menurut Ahli Pada abad pengetahuan, yaitu abad 21 di perlukan sumber daya manusia dengan kualitas tinggi yang memiliki keahlian, yaitu mampu bekerja sama, berpikir tingkat tinggi, kreatif, terampil, memahami berbagai budaya, kemampuan komunikasi, dan mampu belajar sepanjang hayat life long leaning Trilling and Hood, 1999. Galbreath 1999 mengemukakan bahwa pada abad pengetahuan, modal intelektual khususnya kecakapan berpikir tingkat tinggi higher order thinking merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal. Sejalan dengan itu Rindel 1999 mengemukakan, siswa perlu melek terhadap sains, mampu memahami materi pelajaran, mampu memanfaatkan informasi, dan mampu berkreativitas diperlukan kecakapan berpikir. Olehnya itu dalam proses pembelajaran, siswa perlu di latih tentang kecakapan berpikir. Kecakapan atau keterampilan berpikir selalu berkembang dan dapat dipelajari. Keterampilan berpikir ini dapat di bedakan menjadi keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir kompleks. Proses berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sekumpulan proses mental dari yang sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir yang terdapat dalam berpikir rasional diantaranya adalah aktivitas menghafal, membayangkan, mengelompokkan, menggeneralisasikan, membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi, dan menyimpulkan. Sedangkan aktivitas dalam berpikir kompleks di antaranya yakni; menemukan hubungan, menghubungkan sebab dan akibat, mentransformasi, mengklasifikasi, dan memberikan kualifikasi. Lebih lanjut, Maxwell 2004 mengemukakan bahwa berpikir dapat di definisikan sebagai proses mental yang dapat menghasilkan pengetahuan. Berpikir merupakan suatu kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah di peroleh melalui indra dan di tujukan untuk mencapai kebenaran. Selain itu, berpikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna. Sementara berpikir menurut Solso adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang di mulai dengan adanya masalah. Menurutnya, berpikir adalah sebuah proses di mana representasi mental baru di bentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah. B. 3 Pandangan dasar tentang berpikir Pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu 1 berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat di perkirakan dari perilaku, 2 berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan 3 berpikir di arahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau di arahkan pada solusi. Atau, secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Aktivitas berpikir merupakan aktivitas penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang di simpan dalam long term memory. Proses berpikir merupakan salah satu rangkaian dalam mekanisme penafsiran terhadap stimuli. Dalam berpikir semua proses kognitif di libatkan, mulai dari sensasi, persepsi dan memori. Secara garis besar, terdapat dua macam cara berpikir, yaitu cara berpikir autistik dan cara berpikir realistik. 1. Berpikir autistik Berpikir autistik seringkali di sebut sebagai mengkhayal, melamun atau berfantasi. Dengan berpikir autistik orang melarikan diri dari kenyataan, melihat hidup sebagai gambar-gambar yang fantastik. 2. Berpikir realistik Sebaliknya, berpikir realistik di sebut sebagai nalar reasoning, yaitu berpikir secara logis, berdasarkan fakta-fakta yang ada dan menyesuaikan dengan dunia nyata, beserta semua dalil/hukumhukumnya. Nah, berpikir realistik dapat di lakukan dengan tiga cara, yaitu a. Berpikir deduktif Berpikir deduktif adaiah proses berpikir yang rnenerapkan kenyataan-kenyataan yang berlaku umum kepada hal-hai yang bersifat khusus. Kesimpulan yang di hasilkan dalam berpikir deduktif di mulai dari hal-hal umum menuju hal-hal khusus. b. Berpikir induktif Berpikir induktif justru sebaliknya, di mulai dari hal-hal khusus kemudian di tarik kesimpulan secara umum. Kesimpulan yang di hasilkan dalam berpikir induktif merupakan generalisasi dari halhal khusus. c. Berpikir evaluatif. Berpikir evaluatif adalah dengan menilai baik-buruknya atau tepat-tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, seseorang tidak menambah atau mengurangi gagasan, tetapi menilainya berdasarkan kriteria tertentu. Untuk melatih kemampuan berpikir siswa, seorang pendidik dapat melatih siswanya dengan cara menunjukkan cara berpikir melalui semua mata pelajaran. Memberikan contoh-contoh kasus cara berpikir yang baik, memberikan masalah yang menuntut siswa berpikir, dan menerapkan keterampilan untuk mengambil keputusan. C. Tujuan Berpikir Paling tidak ada tiga tujuan yang Ingin di capai melalui berpikir, yaitu 1. Untuk mengambil keputusan Decision Making Decision making memiliki tiga ciri, yaitu 1 Keputusannya adalah hasil dari suatu usaha intelektual, 2 Keputusannya melibatkan pilihan dari berbagai alternatif, 3 Melibatkan tindakan nyata. memecahkan pesoalan Problem Solving Problem solving di lakukan melalui enam tahap, yaitu Identifikasi masalah menggaliingatan memahami situasi. Mencari jawaban dan kesimpulan. Mencoba dengan penyelesaian mekanis trial & error. Menemukan pemecahan masalah insight solution. Problem solving juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor personal, faktor situasional mudah sulitnya masalah, masalahnya baru sekali di hadapi/sudah terbiasa, pentingnya masalah, kompleks sederhananya masalah dan faktor sosio-psikoiogis motivasi, kebiasaan, emosi, sikap, dsb. 3. Untuk menciptakan gagasan baru Create Ideas Berpikir kreatif memiliki paling tidak dua sifat, yaitu melibatkan/menghasilkan respons atau gagasan baru bersifat orisinal. Salah satu ciri berpikir kreatif adalah di gunakannya pola berpikir divergen, yaitu dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan alternatif. Pola berpikir divergen dapat di ukur dari ciri-cirInya, yaitu Fluency, Flexibility, Originality. Dalam berpikir, selalu di gunakan simbol. Simbol tersebut adalah sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang terdiri dari lembaranlembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf. Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara lain angka-angka dan simbol matematika, simbol yang di pergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata uang, dan sebagainya. Untuk mengarahkan jalan pikiran kepada pemecahan persoalan, maka terlebih dahulu di perlukan penyusunan strategi. Ada dua macam strategi umum dalam memecahkan persoalan Strategi menyeluruh yaitu di sini persoalan di pandang sebagai suatu keseluruhan dan di pecahkan untuk keseluruhan itu. Strategi detailistis merupakan strategi di mana persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan di pecahkan bagian demi bagian. 4. Kesulitas dalam memecahkan masalah Kesulitan dalam memecahkan persoalan dapat ditimbulkan oleh Pemecahan persoalan yang biasanya berhasil cenderung di pertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya. Padahal belum tentu persoalan berikut itu dapat di pecahkan dengan cara yang sama. Dalam hal ini akan timbul kesulitan-kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan tidak mau mengubah dirinya. Sempitnya pandangan. Sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu kemungkinan jalan keluar. Meskipun ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut akan mencobanya terus, karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya padangan orang tersebut. Sehingga tidak dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan keluar. Melalui penggambaran ini, terlihat bahwa, berpikir pada dasarnya adalah proses psikologis kemampuan berpikir pada manusia alamiah sifatnya. Manusia yang lahir dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang relatif berbeda. Jika demikian, yang perlu di upayakan dalam proses pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang “selengkapnya” tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek didik untuk berpikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ini akan menghadirkan tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri. Tujuan berpikir adalah memecahkan permasalahan tersebut. Karena itu sering di kemukakan bahwa berpikir itu adalah merupakan aktifitas psikis yang intentional, berpikir tentang sesuatu. Di dalam pemecahan masalah tersebut, orang menghubungkan satu hal dengan hal yang lain hingga dapat mendapatkan pemecahan masalah. D. Pengertian kreatif dan kreativitas Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang searti dengan Combine menggabungkan–penggabungan suatu hal dengan hal lain Reverse membalik–membalikan beberapa bagian atau proses Eliminate menghilangkan–menghilangkan beberapa bagian Alternatif kemungkinan–menggunakan cara, dengan yang lain. Twist memutar–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate memerinci–memerinci atau menambah sesuatu Menurut Sternbergam, seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis, dapat melihat hubungan-hubungan, menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan di kerjakannya. Kreatif seringkali juga dianggap sebagai sesuatu keterampilan yang didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, walaupun memang dalam kenyataannya terlihat bahwa orang-orang tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam. Sementara itu, dalam Munandar 1999, kreativitas didefinisikan sebagai sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan. Menurut Drevdahl kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya. Kreativitas ini dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Kreativitas harus mempunyai maksud tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap yang dapat berbentuk produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat prosedural atau metodologis. Berdasarkan uraian tersebut, maka maka dapat disimpulkan bahwa, kreatif adalah suatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya. Sementara kreativitas adalah proses seseorang untuk menghasilkan inovasi. Dengan kata lain bahwa, kreativitas adalah hasil dari proses kreatif yang menghasilkan inonvasi. E. Pengertian Berpikir Kreatif Berpikir kreatif dapat dianggap sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat di terapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Berpikir kreatif merupakan ungkapan ekspresi dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Atau, berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk memikirkan apa yang telah di pikirkan semua orang, sehingga individu tersebut mampu mengerjakan apa yang belum pernah di kerjakan oleh semua orang. Produk berpikir kreatif kadang terletak pada inovasi yang membantu diri sendiri untuk mengerjakan hal-hal lama dengan cara yang baru. Maxwell 2004 berpendapat bahwa berpikir kreatif adalah suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan ide atau gagasan baru sehingga membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagi tujuan dalam hidupnya. Proses berpikir kompleks di kenal sebagai proses berpikir tingkat tinggi. Proses berpikir kompleks berpikir tingkat tinggi ini di bedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental seperti dalam memecahkan masalah problem solving, pengambilan keputusan decision making, analisis asumsi analyzing asumtion, dan inkuiri sains scientific inquiry. Johnson 2002; Krulik & Rudnick 1996 mengemukakan berpikir kreatif, menggunakan dasar proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli orisinil, estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, dan menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir. Berpikir kreatif yang menjadi bahasan pada bahasan ini adalah aktivitas mental untuk mengembangkan atau menemukan ide-ide asli orisinil, estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan konsep, dan menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional. Menurut Parkin 1995, berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinil. Sementara menurut Gagne 1980, berpikir adalah kegiatan mental dalam memecahkan masalah. Lebih lanjut kemudian, Liliasari 2000 membedakan kemampuan berpikir dasar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Buzan 2005 mengemukakan bahwa kreativitas begitu penting agar menjadi yang terbaik, baik di sekolah, kampus, perusahaan, masyarakat, dan di tempat lain. Mengapa orang di seluruh dunia mengeluh bahwa pikiran mereka menjadi kosong ketika di minta mengemukakan gagasan orisinal atau jawaban yang inovatif? Penjelasan sederhananya bahwa orang tidak menggunakan seluruh kekuatan otaknya. Umumnya, rata-rata orang menggunakan kurang dari satu persen otak mereka dalam bidang-bidang kreativitas, ingatan, dan pembelajaran. Bila orang dapat menggunakan kekuatan otaknya mencapai 20 persen, 40 persen atau bahkan 100 persen ini akan memberikan hasil kreativitas yang luar biasa. Untuk mengoptimalkan potensi otak dalam menghasilkan suatu yang kreatif, mind map memberikan latihan untuk itu. Berpikir kreatif memberikan dukungan kepada peserta didik sehingga peserta didik lebih terpacu untuk lebih kreatif. Sani 2014 mengemukakan bahwa berpikir kreatif merupakan kemampuan mengembangkan ide yang tidak biasa, berkualitas, dan sesuai tugas. Hal tersebut menunjukkan bahwa berpikir kreatif dapat mengembangkan daya pikir yang mencangkup wawasan dengan unsur-unsur yang luas. Salah satu proses berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kreatif. Pada hakikatnya, pengertian berpikir kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Secara tradisional kreativitas di batasi sebagai mewujudkan sesuatu yang baru dalam kenyataan. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, suatu bangunan misalnya gedung, dan hasil lainnya. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menganalisis sesuatu berdasarkan data atau informasi yang tersedia dan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap satu masalah yang penekananya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, di tandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Sabandar menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah suatu kemampuan berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang di hadapi, bahwa situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus di selesaikan. Sejalan dengan itu, Papu mengemukakan bahwa kreativitas memuat empat proses utama yaitu eksplorasi, menemukan, memilih, dan menerapkan. Berpikir kreatif dapat menghasilkan pemikiran yang bermutu. Sementara menurut Susanto 2013 berpikir kreatif merupakan sebuah proses yang melibatkan unsur-unsur orisinalitas, kelancaran, fleksibelitas, dan elaborasi. Lebih lanjut kemudian, Suryadi dan Herman 2008 menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu proses berpikir untuk mengungkapkan hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru, dan membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang sudah di kuasai sebelumnya. Kemampuan berpikir kreatif membantu peserta didik menciptakan ide-ide baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan dari sudut pandang yang berbeda. Manusia yang kreatif selalu berusaha untuk memberi makna pada proses belajarnya. Salah satu hal yang mendorong manusia untuk belajar adalah adanya sifat kreatif dalam dirinya dan keinginan untuk maju. Kemampuan Berpikir kreatif merupakan salah satu ciri kognitif dari kreativitas. Selain memiliki pikiran yang terbuka, pemikir kreatif membangun hubungan di antara hal-hal yang berbeda. Membangun hubungan adalah hal yang alami bagi manusia. Berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti Mengajukan pertanyaan. Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka. Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda. Menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas. Mendengarkan intuisi. Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang di latih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. F. Indikator Berpikir Kreatif Berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinil. Baer 1993 mengemukakan indikator berpikir kreatif terdiri dari lancar, adalah kemampuan menghasilkan banyak ide, luwes, adalah kemampuan menghasilkan ide-ide yang bervariasi, orisinal, adalah kemampuan menghasilkan ide baru atau ide yang sebelumnya tidak ada, dan memerinci, adalah kemampuan mengembangkan atau menambahkan ide-ide sehingga di hasilkan ide yang rinci atau detail. Baer 1993 mengemukakan kreativitas seseorang di tunjukkan dalam berbagai hal, seperti kebiasaan berpikir, sikap, pembawaan atau kepribadian, atau kecakapan dalam memecahkan masalah. Menurutnya berpikir kreatif merupakan sinonim dari berpikir divergen. Sementara, Marzano, et al. 1988 mengemukakan 5 aspek berpikir kreatif sebagai berikut. Kreativitas berkaitan erat antara keinginan dan usaha. Untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif memerlukan usaha. Kreativitas menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang telah ada. Orang yang kreatif berusaha mencari sesuatu yang baru dan memberikan alternatif terhadap sesuatu yang telah ada. Pemikir kreatif tidak pernah puas terhadap apa yang telah di temukan. Mereka selalu ingin menemukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien. Kreativitas lebih memerlukan evaluasi internal di bandingkan eksternal. Pemikir kreatif harus percaya pada standar yang telah di tentukan sendiri. Kreativitas meliputi ide yang tidak di batasi. Pemikir kreatif harus bisa melihat suatu masalah dari berbagai aspek sudut pandang dan menghasilkan solusi yang baru dan tepat, dan Kreativitas sering muncul pada saat sedang melakukan sesuatu. Seperti Mendeleyev menemukan susunan berkala unsur-unsur pada saat mimpi. Archimedes menemukan hukumnya saat sedang mandi. G. Ciri ciri Berpikir Kreatif Sund berpendapat bahwa individu dengan potensi kreatif dapat di kenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut Hasrat keingintahuan yang cukup besar. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru. Panjang / banyak akal. Keingintahuan untuk menemukan dan meneliti. Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas. Berpikir fleksibel Menanggapi pertanyaan yang di ajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak. Kemampuan membuat analisis dan sintesis. Memiliki semangat bertanya serta meneliti. Mempunyai daya abstraksi yang cukup baik. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas. Manusia yang kreatif selalu berusaha untuk memberi makna pada proses belajarnya. Salah satu yang mendorong manusia untuk belajar adalah adanya sifat kreatif dalam dirinya dan keinginan untuk maju. Dalam Munandar 1999, ciri-ciri berpikir kreatif pada siswa Keterampilan Berpikir Lancar. Perilaku mengajukan banyak pertanyaan, menjawab jika ada pertanyaan, mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah, lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya. Keterampilan Berpikir Luwes Fleksibel. Perilaku anak yang memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek, memberikan macam-macam penafsiran interpretasi terhadap suatu gambar; cerita; atau masalah, memberi pertimbangan terhadap siuasi; yang berbeda dari yang di berikan orang lain. Keterampilan Berpikir Orisinal. Perilaku anak memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Keterampilan Memperinci Mengelaborasi. Perilaku anak mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain. Ketrampilan Menilai Mengevaluasi. Perilaku anak menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal. Memiliki Rasa Ingin Tahu. Dilihat dari bagaimana perilaku anak mempertanyakan segala sesuatu. Bersifat Imajinatif. Perilaku anak membuat cerita tentang tempat-tempat yang belum pernah di kunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang belum pernah di alami. Merasa Tertantang Oleh Kemajemukan. Perilaku anak mencari penyelesaian suatu masalah tanpa bantuan orang lain. Memiliki Sifat Berani Mengambil Resiko. Memiliki Sifat Menghargai. H. Cara Berpikir Kreatif Berpikir kreatif mempunyai beberapa mekanisme atau proses yang harus di lalui. Menurut para psikolog, ada lima tahap berpikir kreatif, di antaranya Orientasi; masalah di rumuskan, dan aspek-aspek masalah di identifikasi. Preparasi; berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah. Inkubasi; proses pemberhentian sementara ketika berbagai masalah berhadapan dengan jalan buntu. Tetapi mekipun begitu, proses berpikir berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar. Iluminasi; ketika masa inkubasi berakhir dengan di temukannya solusi untuk memecahkan masalah. Verifikasi; tahap untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang di ajukan pada tahap keempat. Sesungguhnya kemampuan berpikir kreatif pada dasarnya di miliki semua orang. Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinil. Bahkan pada orang yang merasa tidak mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan di latih. Untuk itu, perlu di ketahui terlebih dahulu mengenai cara berpikir dan cara berpikir kreatif. Adapun tahap-tahap dalam proses berpikir kreatif adalah sebagai berikut Tahap persiapan Preparation Memberi stimulus Berpikir menjelajah Exploration Menyusun perencanaan Melakukan aktivitas Mereview gagasan Tahap Inkubasi Incubation Langkah Iluminasi Illumination Tahap Verifikasi. I. Faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif Berpikir kreatif tumbuh subur bila di tunjang oleh faktor internal dan situasional. Orang-orang kreatif memiliki temperamen yang beraneka ragam. Wagner sombong dan sok ngatur; Tchaikovsky pemalu, pendiam, dan pasif; Bryon hyperseksual; Newton tidak toleran dan pemarah; Einstein rendah hati dan sederhana. Walaupun demikian, ada tiga aspek yang secara umum menandai orang-orang kreatif menurut Munandar 1999 96 Kemampuan kognitif termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif. Sikap yang terbuka orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi Hal ini menyebabkan orang kreatif sering di anggap “nyentrik” atau gila. Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menunjukan adanya faktor situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari lingkungan. Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif, dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas. Butir nomor 3 membawa kita pada faktor-faktor situasional yang menyuburkan kreativitas. Para ahli sejarah mencatat bahwa ada saatsaat kreativitas tumbuh subur; misalnya, Islam pada zaman Abasiyah, Itali pada waktu Renaissance. Sudah di ketahui juga, di negara-negara totaliter kreativitas dalam dunia sains di hidupkan, tetapi kreativitas dalam dunia sastra atau ilmu-ilmu sosial di hambat. Berpikir kreatif hanya berkembang pada masyarakat terbuka, toleran terhadap ide-ide “gila”, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengembangkan dirinya. Masyarakat yang menuntut kepatuhan membuat otoritas, meminta keseragaman dalam berprilaku, menghargai kesetiaan primordial, tetapi membunuh prestasi yang menonjol, sukar untuk melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif. Sumber Rujukan Tilaar. Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneurship, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2012. Daryanto. Panduan Proses Pembelajaran, Publisher, Jakarta, 2009. Yeni Rachmawati. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak, Jakarta, Kencana, 2010. Sabandar, J. Berpikir reflektif. Makalah tidak dipublikasikan. Prodi Pendidikan Matematika SPS. UPI, 2008. Sumarmo, U. Berpikir dan Disposisi Matematik Apa, Mengapa, dan Bagaimana Mengembangkan pada Peserta Didik, Makalah tidak diterbitkan. FMIPA UPI. 2010 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, 2003. Redza Dwi Putra, dkk. eningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Proceeding Biology Education Conference ISSN 2528-5742, Vol 131 2016 330-334. Syarifan Nurjan. Pengembangan Berpikir Kreatif. Al-Asasiyya Journal Basic Of Education, Juli-Desember 2018. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Terima kasih telah membaca artikel inisemoga ada manfaat. Jakarta - Gagasan atau inovasi muncul dari berpikir kreatif. Seorang inovator berani mengambil risiko dengan menggunakan cara atau teknik produksi baru yang lebih baik dan kreatif. Tetapi, apa yang dimaksud dengan kreatif?Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru berupa gagasan maupun karya nyata yang belum pernah ada, dalam bentuk baru maupun kombinasi dengan hal-hal tersedia, seperti dikutip dari Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis oleh Saifuddin, Coleman dan Hamman, berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertia baru, perencanaan baru, dan seni menjelaskan, berpikir kreatif juga disebut berpikir divergen atau lateral, yaitu menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Untuk dapat berpikir kreatif dengan baik, perlu keberanian dan keyakinan pada diri sendiri, seperti dikutip dari Produk Kreatif dan Kewirausahaan untuk SMK/MAK Kelas XI oleh Saryanto, yang mengembangkan kreativitasnya terus-menerus akan menjadi orang yang inovatif. Orang ini juga berpotensi untuk menjadi seorang adalah kemampuan untuk melakukan inovasi, yaitu memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Sebuah hal yang inovatif harus bermanfaat bagi si inovator atau orang yang inovatif setidaknya memenuhi tiga syarat, yaitu baru, berbeda dari yang sudah ada, dan bermanfaat bagi inovatornya atau orang lain, seperti dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Jilid 1 untuk SMP dan MTS Kelas VII oleh Drs. Deliarnov, kreatif dan inovatif yaitu orang memiliki naluri kreatif sejak lahir, namun kecenderungan inovatif muncul ketika naluri kreatif terus diasah dan dikembangkan. Berikut contoh, ciri-ciri, dan cara mengembangkan Memiliki kepandaian, kendati tidak harus jenius, dan memiliki kemampuan baik atau maksimal dalam menjalankan Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, peka terhadap orang lain dan lingkungan Memiliki inspirasi dan motivasi dari masalah-masalah nyata yang Menghargai kebebasan dan perbedaan Cenderung kaya akan fantasi atau khayalan dalam Bersikap fleksibel atau luwes dalam mengemukakan dan menyikapi jenis-jenis pemecahan atau pendekatan pada Lebih suka dan mampu menijau suatu masalah dari sisi Bekerja keras dan bekerja Berdedikasi atau mempunyau keteguhan yang Mampu menguraikan sesuatu dengan rinci namun menyenangi Mampu mencetuskan gagasan dengan cara asli atau tidak dan Cara Menjadi KreatifAda sejumlah cara mengembangkan kreativitas beserta contohnya yang bisa kamu praktikkan sehari-hari, di antaranya yaitu1. Mengembangkan daya visiDaya visi yaitu kemampuan membayangkan apa yang akan terjadi dan dihadapi di masa depan. Contoh, seorang pedagang bakso mengembangkan aneka rasa, bentuk, sajian, cara masak, dan isian bakso untuk memenuhi berkembangnya selera konsumen dan persaingan dagang kuliner di masa Mengembangkan kemampuanPengembangan kemampuan untuk mewujudkan kebutuhan konsumen ke dalam bentuk barang atau jasa yang diinginkan merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas. Contoh, seseorang yang kreatif akan mengembangkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen makan di mana saja dengan Mengembangkan daya intuisiIntuisi merupakan suara yang datang dari alam bawah sadar seseorang, terkadang di saat-saat penting atau justru saat pikiran tenang. Seseorang yang kreatif bisa mengembangkan intuisinya untuk mengambil keputusan usaha saat diperlukan. Namun, seseorang yang kreatif dan bijak juga tidak akan mengabaikan pertimbangan logis seseorang punya intuisi jika menyewa sebuah tempat sebagai lokasi usaha hiburan anak sekolah di komplek belakang area pendidikan akan menghasilkan untung. Intuisi ini lalu ditimbang bersama perhitungan sewa, keamanan, jenis usaha, akses ke lokasi, jam buka, dan Mengembangkan daya imajinasiKemampuan imajinasi dapat memberikan gagasan kepada seseorang untuk membayangkan hal yang tidak pernah ada sebelumnya atau belum pernah dilihatnya. Contoh, imajinasi melahirkan desain pesawat terbang, kapal selam, pendaratan di bulan, misi penelitian hidup di planet lain, hingga hal-hal sehari-hari seperti alat sederhana pemipil jagung dan pengupas kulit buah serta alat pemanen Mengembangkan daya berpikir lateralBerpikir lateral adalah cara otak mengolah informasi yang terbatas sehingga menghasilkan sejumlah gagasan baru. Berbeda dengan berpikir lurus atau vertikal seperti di sekolah, berpikir lateral cenderung lompat-lompat. Namun, buah pemikirannya membentuk kesatuan yang runut, utuh, dan jelas kreatif berpikir lateral sehingga dapat melihat hambatan sebagai peluang. Contoh, seseorang mencari bahan belajar yang lebih lengkap selain buku teks sekolah lalu mengolahnya jadi konten edutainment di YouTube. Di samping memperluas wawasan diri dan penonton, ia juga mendapat sejumlah penghasilan dari iklan. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] twu/lus

sebutkan 3 manfaat berpikir kreatif